Rabu, 14 November 2012

PROFIL PUSKESMAS ONEMBUTE KAB.KONAWE - SULTRA 2011


 
BAB I
PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang
 Untuk mengukur keberhasilan upaya kesehatan yang dilaksanakan maka sangat diperlukan indikator-indikator untuk mengukur tingkat keberhasilan. Indikator yang digunakan saat ini adalah menggunakan indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan indikator Indonesia Sehat (IS).
Indikator SPM ditetapkan melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI  Nomor : 741/Menkes/Per/VII/2008 yang berisi 4 jenis Pelayanan beserta 14 Indikator Kinerja. Sedangkan Indonesia Sehat ditetapkan melalui SK Menkes RI Nomor 1202/Menkes/SK/VII/2003 yang berisi 3 indikator utama 10 program dan 50 indikator kinerja, dengan pembagian sbb :
  • Indikator Derajat Kesehatan sebanyak 3 program dan 11 indikator kinerja
  • Indikator Hasil Antara sebanyak 3 program dan 9 indikator kinerja
  • Indikator Proses dan Masukan sebanyak 4 program dan 30 indikator kinerja
Penyusunan buku Profil Kesehatan ini diharapkan dapat menjawab semua indikator yang ada baik SPM maupun IS. Hal ini tentu harus sejalan dengan SIMPUS dari oleh dan untuk puskesmas yang penetapannya diserahkan kepada daerah, untuk itu maka Puskesmas Kecamatan Onembute telah melakukan penataan kembali SIMPUS.

B.   Tujuan
  1. Tujuan Umum
Untuk memantau dan mengevaluasi pencapaian upaya kesehatan dalam hal kinerja penyelenggaraan pelayanan kesehatan menuju Onembute Sehat dan juga sejalan dengan standar SPM dan IS 2010.
  1. Tujuan Khusus
a. Tersedianya data dan informasi hasil pencapaian upaya kesehatan menuju Kecamatan Onembute Sehat
b. Tersedianya data dan informasi hasil pencapaian kegiatan upaya kesehatan berdasarkan SPM
c. Diketahuinya keberhasilan dan kekurangan dalam upaya kesehatan menuju Kecamatan Onembute Sehat.
d. Sebagai bahan masukan untuk penyusunan buku Profil Kesehatan Kabupaten Konawe tahun 2011.

C.   Sistematika Penulisan
Buku Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Onembute Tahun 2010 ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

Bab I :      Pendahuluan
Berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan dan sistematika dari penyajiannya.

Bab II :    Gambaran Umum
Menyajikan tentang gambaran umum Kecamatan Onembute. Selain uraian tentang geografis, demografi, administratif, dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misal kependudukan, ekonomi, dan pendidikan.

Bab III :   Program Kesehatan Puskesmas Onembute
Berisi program pokok yang direncanakan oleh Puskesmas untuk menuju kecamatan sehat. Untuk masing-masing program dijelaskan tujuan, sasaran, dan target yang hendak dicapai pada tahun bersangkutan. Pada bab ini dibahas pula uraian tugas/kegiatan yang dilakukan di tahun tersebut untuk mencapai target.

Bab IV : Pencapaian Program Menuju Kecamatan Sehat
Bab ini menguraikan apa saja yang telah dicapai selama satu tahun, kemudian dibandingkan dengan target/indikator yang telah ditetapkan baik dalam indikator Indonesia sehat maupun indikator SPM bidang kesehatan. Maka sajian bab ini mencakup informasi tentang pencapaian Kecamatan Sehat, hasil pelaksanaan standar pelayanan minimal bidang kesehatan antara lain meliputi gambaran tentang derajat kesehatan, keadaan lingkungan, keadaan perilaku masyarakat, upaya kesehatan dan manajemen kesehatan.

Bab V :   Kesimpulan
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kecamatan Onembute di tahun yang bersangkutan. Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka upaya menuju Kecamatan Sehat.

Lampiran
Pada lampiran ini berisi tabel data pendukung dari apa yang telah diuraikan dalam Bab II, III, dan IV. Selain dalam bentuk buku, secara singkat Profil Kesehatan Puskesmas Onembute ini dapat juga diakses melalui website Puskesmas Onembute.dengan alamat http://pkmonembute.blogspot.com  dan untuk menghubungi kami dapat dilakukan melalui email di husenkonawe@gmail.com
  


BAB II

GAMBARAN UMUM


A.     Geografis
1.    Letak dan Batas Wilayah

Kecamatan Onembute merupakan salah satu dari 30 kecamatan yang ada di Kabupaten Konawe terdiri dari 10 desa dengan 30 dusun. Secara geografis Kecamatan Onembute tergolong dataran dengan topografi datar dan berbukit. Apabila dilihat dari peta Kabupaten Konawe, maka Kecamatan Onembute terletak di bagian Selatan.
Adapun letak geografisnya adalah antara 121º54’35”BT - 122º6’20”BT dan  4º1’45”LS – 4º5’40”LS dengan batas  batas sebagai berikut :
-    Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Lambuya,
-    Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Puriala,
-    Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Konawe Selatan,
-    Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kolaka

2.    Luas Wilayah

Kecamatan Onembute memiliki luas wilayah sebesar 9.913 hektar atau 1,48 persen dari luas Kabupaten Konawe. Desa terluas adalah Desa Trimulya dengan luas 1.780 Ha atau 17,96 persen dari luas seluruh Kecamatan Onembute, adapun Desa Onembute merupakan desa dengan luas wilayah terkecil yaitu 200 Ha atau 2,02 persen. Persentase untuk luas masing – masing desa disajikan pada tabel 1.
Akses dari ibukota kecamatan ke seluruh desa di wilayah Kecamatan Onembute relative mudah. Hal tersebut didukung oleh kondisi jalan yang cukup baik sehingga memudahkan dan memperlancar arus kendaraan baik roda empat maupun roda dua. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.

 Berikut ini daftar nama desa di Kecamatan Onembute beserta luas wilayah, jarak tempuh dan waktu tempuh dari atau ke Puskesmas Onembute.

Tabel 1
Luas Wilayah dan Persentase Terhadap Jumlah Luas Wilayah
Tahun 2011
No.
Desa
Luas Wilayah (Ha)
PERSENTASE (%)

1
 Onembute
200
2,02

2
 Kumapo
1.380
13,92

3
 Trimulya
1.780
17,96

4
 Kasumeia
400
4,03

5
 Napoosi
500
5,04

6
 Silea
750
7,57

7
 Ulumeraka
1.370
13,82

8
 Mataiwoi
1.600
16,14

9
 Tawapandere
1.200
12,11

10
Ulu Onembute
733
7,39

KECAMATAN ONEMBUTE
11.876
100,0

Sumber : BPS Kab. Konawe Tahun 2011

Tabel 2
Jarak Ibukota Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi
dengan Desa / Kelurahan  Tahun 2011
No.
Desa
Jarak ke Ibukota ( Km )
Kecamatan
Kabupaten
Provinsi
1
 Onembute
0
31
101
2
 Kumapo
1,0
30
100
3
 Trimulya
2,5
32
103
4
 Kasumeia
2,0
31
101
5
 Napoosi
1,0
32
102
6
 Silea
6,0
25
95
7
 Ulumeraka
5,0
27
96
8
 Mataiwoi
7,0
25
95
9
 Tawapandere
4,0
26
96
10
 Ulu Onembute
1,0
32
102
Sumber : BPS Kab. Konawe Tahun 2011

B.    Demografi
Berdasarkan data BPS tahun 2011, jumlah penduduk Kecamatan Onembute pada tahun 2011 sebanyak 5.941 jiwa, dengan kepadatan penduduk 60 jiwa per kilometer. 
Jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan yaitu laki – laki 3.059 orang dan penduduk perempuan sebanyak 2.882 orang. Rasio jenis kelamin atau sex ratio Kecamatan Onembute adalah 106,14 artinya jika terdapat 100 penduduk perempuan maka terdapat 106 penduduk laki – laki. Penduduk terbanyak di desa Napoosi dengan 1.025 jiwa dan paling sedikit di Desa Tawapandere dengan 291 jiwa.

Tabel 2
JUMLAH DAN KEADAAN PENDUDUK PER DESA
TAHUN 2011
No
NAMA DESA
JUMLAH KK
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH RUMAH
L
P
Jumlah
1
 Onembute
174
302
286
588
165
2
 Kumapo
189
408
374
782
155
3
 Trimulya
162
251
244
495
135
4
 Kasumeia
154
300
283
583
131
5
 Napoosi
283
542
483
1025
269
6
 Silea
138
245
236
481
130
7
 Ulumeraka
154
298
280
578
123
8
 Mataiwoi
234
396
364
760
166
9
 Tawapandere
89
140
151
291
67
10
 Ulu Onembute
101
177
181
358
69

JUMLAH
1.678
3.059
2.882
5.941
1.410

Sumber : Profil Desa

Sedangkan menurut kelompok umur yang terbanyak adalah umur 22 – 59 tahun dengan 3.258 jiwa. Secara keseluruhan kepadatan penduduk adalah 77 jiwa/km2, tergolong masih sangat jarang.
Tabel berikut ini menampilkan jumlah penduduk per desa berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur.

Tabel 3
Data Penduduk Kecamatan Onembute
Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
Tahun 2011
No
Desa
Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur
L
P
Jml
Bayi
Anak Balita
5 - 6   Thn
7 - 15 Thn
16 - 21 Thn
22 - 59 Thn
60 Thn
0 - 1   Thn
1 - 5   Thn
Keatas

1
 Onembute
302
286
588
14
56
37
87
57
317
20
2
 Kumapo
408
374
782
17
74
44
115
78
430
24
3
 Trimulya
251
244
495
9
45
26
74
47
281
13
4
 Kasumeia
300
283
583
16
53
34
86
58
313
23
5
 Napoosi
542
483
1025
25
98
57
150
104
557
34
6
 Silea
245
236
481
8
41
26
73
46
274
13
7
 Ulumeraka
298
280
578
17
65
32
81
55
308
20
8
 Mataiwoi
396
364
760
19
75
44
109
76
410
27
9
 Tawapandere
140
151
291
6
25
16
44
28
164
8
10
 Ulu Onembute
177
181
358
7
31
26
54
33
198
9

JUMLAH
3.059
2.882
5.941
138
563
342
873
582
3252
191

Sumber : Profil Desa



C.    Pendidikan
Sarana pendidikan yang ada di Kecamatan Onembute terdiri dari           tingkat Taman Kanak-Kanak ( TK ) 5 buah, SD / MI  9 buah, SMP / MTs 3 buah, dan SMK 1 buah. 


D.     Sosial Ekonomi
Sebagian besar penduduk adalah petani dan pekebun. Mata pencaharian lainnya adalah pedagang, buruh dan PNS/ABRI.
Dari 1.678 Kepala Keluarga yang ada di Kecamatan Onembute terdapat 1.228 Kepala Keluarga ( 73% ) tergolong miskin yang terdiri dari 4.659 jiwa dan telah memiliki Kartu JAMKESMAS. Sedangkan yang miskin mendadak tidak dapat diprediksi karena bisa muncul sewaktu-waktu. Saat tertimpa penyakit yang memerlukan rawat inap di Rumah Sakit masyarakat meminta SKTM kepada Kepala Desa. Selama tahun 2011 tercatat 23 orang pasien yang dirujuk rawat inap di Rumah Sakit  menggunakan SKTM, sehingga kedepan perlu ditinjau lagi kebijakan program kesehatan bagi masyarakat miskin. Apakah masih tetap menggunakan kata “miskin” atau tidak, karena pada kenyataannya orang jadi mendadak miskin jika harus dirujuk di Rumah Sakit.
Data jumlah KK dan penduduk miskin tiap desa digambarkan dalam   tabel 4 berikut ini :

Tabel 5
Data Jumlah Kepala Keluarga dan Penduduk Miskin Tiap Desa
Di Kecamatan Onembute Tahun 2011

NO.
NAMA DESA
JUMLAH PDDK
JML PDDK
JML KK
JML KK
SELURUHNYA
MISKIN
SELURUHNYA
MISKIN
1
 Onembute
588
423
174
102
2
 Kumapo
782
633
189
117
3
 Trimulya
495
324
162
107
4
 Kasumeia
583
471
154
115
5
 Napoosi
1025
822
283
217
6
 Silea
481
328
138
94
7
 Ulumeraka
578
525
154
133
8
 Mataiwoi
760
510
234
182
9
 Tawapandere
291
256
89
64
10
 Ulu Onembute
358
367
101
97

J U M L A H
5.941
4.659
1.678
1.228

Sumber : Profil Desa




E.     Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang ada di Kecamatan Onembute berupa Puskesmas Induk dengan status rawat jalan, Puskesmas Pembantu, Poskesdes dan Polindes.  Puskesmas Induk terletak di desa Onembute yang juga merupakan ibukota Kecamatan Onembute, sedangkan Pustu, Poskesdes dan Polindes tersebar di beberapa desa.
Dari segi jumlah, sarana kesehatan yang ada ( Pustu / Poskesdes / Polindes ) belum memadai. Demikian juga dari segi kwalitas atau keadaan bangunan, kebanyakan masih memprihatinkan.
Untuk bangunan Puskesmas Induk keadaannya sudah lebih baik           karena pada tahun 2009 telah dialokasikan bangunan baru, namun beberapa bangunan Pustu dan Polindes sudah tidak layak pakai karena mengalami kerusakan serta tidak mempunyai perabotan dan peralatan yang memadai untuk pelayanan kesehatan. Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe perlu juga memikirkan hal ini sebab tidak mungkin untuk melaksanakan pelayanan yang baik di desa dengan sarana yang serba minim bahkan tidak ada sama sekali perlengkapannya, terlebih lagi adanya rencana Pemerintah yang akan mengarahkan semua persalinan di Sarana Kesehatan. Sedangkan Puskesmas sendiri tidak mempunyai dana untuk menanggulangi berbagai kekurangan, kerusakan gedung maupun untuk pengadaan perabotan.



Selain sarana kesehatan yang dibangun pemerintah, di desa-desa terdapat juga partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesehatan berupa Posyandu 12 buah dengan jamlah kader Posyandu 67 orang, Pos Usaha Kesehatan Kerja dengan jumlah kader 5 orang.  Partisipasi masyarakat dibidang kesehatan ini harus terus ditingkatkan mengingat keaktifannya masih sangat kurang. Pelaksanaan Posyandu yang sekali sebulan masih minim kegiatan. Kemampuan kader belum memadai dan keaktifannya di Posyandu tidak dapat dipastikan. Disamping itu, sarana penunjang guna kelancaran pelaksanaan Posyandu masih jauh dari yang diharapkan. Kebanyakan posyandu tidak memiliki peralatan seperti meja dan kursi serta peralatan lainnya.     Pada hari pelaksanaan Posyandu para kader harus selalu sibuk meminjam fasilitas Balai Desa yang juga masih sangat kurang. 




F.     Tenaga Kesehatan
Jumlah seluruh tenaga yang ada di Puskesmas, Pustu, Poskesdes maupun Polindes  di Kecamatan Onembute adalah sebanyak 25 orang yang terdiri dari tenaga medis dan non medis, dengan status kepegawaian ; PNS / CPNS 19 orang dan PTT 6 orang.  Jumlah tenaga tersebut tergolong sangat kurang, karena Puskesmas tidak hanya melayani kuratif (pengobatan) dalam gedung melainkan juga harus melakukan kegiatan upaya preventif (pencegahan) dan promotif (penyuluhan dan peningkatan kesehatan) di luar gedung. Sehingga untuk memenuhi kekurangan tenaga maka Puskesmas Onembute merekrut Tenaga Kesehatan Sukarela / Pegawai Harian Lepas (PHL) sebanyak 6 orang.
Rincian jumlah dan jenis tenaga kesehatan Puskesmas Onembute pada  tahun 2011 dapat dilihat pada tabel  dibawah ini :
Tabel 8
Tenaga Kesehatan Menurut Status Kepegawaian
Di Kecamatan Onembute, Tahun 2011
No
JENIS KETENAGAAN
S T A T U S
JUMLAH
PNS / CPNS
PTT
PHL / Sukarela
1
Dokter Umum
0
1
0
1
2
Dokter Gigi
0
1
0
1
3
S1 Kesmas
2
0
1
3
4
D3 Kebidanan
4
4
1
9
5
D3 Keperawatan
5
0
2
7
6
D3 Gizi
2
0
0
2
7
D3 Kesling
2
0
0
2
8
D3 Farmasi
2
0
0
2
9
D3 Kesker
0
0
0
0
10
D1 Kebidanan
1
0
0
1
11
D1 Adminkes
1
0
0
1
12
SLTA
0
0
2
2

J U M L A H
19
6
6
31

Sumber : Tata Usaha Puskesmas Onembute

Apabila tenaga kesehatan tersebut dirinci menurut sarana kesehatan yang ada di desa, sudah dipastikan penyebarannya tidak merata karena kebutuhan pengelolaan program di Puskesmas Induk harus dipenuhi.


G.    Sarana Penunjang
Sarana penunjang utama kegiatan operasional Puskesmas Onembute berupa kendaraan bermotor, yaitu sepeda motor dan mobil puskesmas keliling,     sebagai berikut  
-       Sepeda motor     : 8 buah ( berfungsi baik : 5 buah )
-       Mobil Puskel       : 1 buah ( berfungsi baik )
Diharapkan agar ke depan nanti, puskesmas tidak hanya ditunjang dengan kendaraan bermotor, tetapi sudah saatnya juga harus dilengkapi dengan fasilitas / peralatan penyuluhan kesehatan masyarakat di lapangan berupa paket LCD Projecktor lengkap dengan perlengkapannya.    Semoga saja…!!!




BAB III

PROGRAM KESEHATAN PUSKESMAS ONEMBUTE


A.   STRUKTUR ORGANISASI

Dalam struktur organisasi perangkat daerah Kabupaten Konawe, Puskesmas Onembute merupakan pelaksana teknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe. Sebagai pelaksana teknis, Puskesmas Onembute menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan sejalan dengan SK. Menteri Kesehatan RI Nomor : 128 / Menkes / SK / II / 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. Adapun Struktur Organisasi Puskesmas Onembute yang dibentuk sesuai SK Menteri Kesehatan tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Kepala UPTD Puskesmas, mempunyai tugas untuk memimpin, mengawasi dan mengkoordinasi kegiatan Puskesmas yang dapat dilakukan dalam jabatan struktural dan jabatan fungsional.
  2. Tata Usaha, bertugas dibidang kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan surat menyurat serta pencatatan pelaporan.
  3. Jabatan Fungsional, Tertentu adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri dan untuk kenaikan pangkatnya disyaratkan dengan angka kredit.
  4. Unit I, bertugas melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, keluarga berencana dan perbaikan gizi.
  5. Unit II, melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit khususnya imunisasi, kesehatan lingkungan dan laboratorium sederhana.
  6. Unit III, bertugas melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan tenaga kerja dan usia lanjut.
  7. Unit IV, bertugas melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan mayarakat, kesehatan sekolah dan olah raga, kesehatan jiwa, kesehatan mata dan kesehatan khusus lainnya.
  8. Unit V, bertugas melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan masyarakat dan penyuluhan kesehatan masyarakat.
  9. Unit VI,  melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan rawat inap.
10.   Unit VII, bertugas melaksanakan kefarmasian.
11.   Puskesmas Pembantu / Poskesdes / Polindes, adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan UPTD Puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.

B.   UPAYA KESEHATAN

Dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128 / Menkes / SK / II / 2004 disebutkan bahwa puskesmas bertanggung-jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat.  Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi 2 ( dua ) yaitu Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan.
Upaya kesehatan wajib adalah upaya yang harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas disebut basic six yaitu :
1.    Upaya Promosi Kesehatan,
2.    Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana,
3.    Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat,
4.    Upaya Kesehatan Lingkungan,
5.    Upaya Pengendalian Penyakit serta,
6.    Upaya Pengobatan.
Sedangkan Upaya kesehatan pengembangan adalah upaya kesehatan yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat dan disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan ini dapat dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada yaitu :
1.    Upaya Kesehatan Sekolah
2.    Upaya Kesehatan Olah Raga
3.    Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
4.    Upaya Kesehatan Kerja
5.    Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
6.    Upaya Kesehatan Jiwa
7.    Upaya Kesehatan Mata
8.    Upaya Kesehatan Lanjut Usia
9.    Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
Sesuai Surat Keputusan Menkes RI  Nomor : 128 / Menkes / SK / II / 2004 tersebut maka Puskesmas Onembute sebagai pusat pengembangan, pembinaan dan pelaksanaan upaya kesehatan juga telah melaksanakan upaya kesehatan pengembangan yaitu Upaya Kesehatan Sekolah ( UKS ) dan Upaya Kesehatan Kerja ( UKK ).

1.    UPAYA KESEHATAN POKOK

a.    Upaya Promosi Kesehatan
Upaya Promosi Kesehatan merupakan program yang berupaya memberdayakan masyarakat agar dapat memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatannya. Tujuan program ini adalah agar masyarakat di segala lapisan mampu mengartikan kesehatan secara maksimal sehingga kesehatan dijadikan modal dasar dalam kehidupan sehari-hari.
Upaya Promosi Kesehatan dilaksanakan dengan cara mengadakan penyuluhan secara individu saat pasien datang ke tempat pelayanan, secara kelompok di Puskesmas maupun di Posyandu. Selain itu dilakukan juga penyebaran informasi kesehatan melalui selebaran yang didapat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe maupun yang diperbanyak sendiri. Namun upaya penyebaran informasi melalui selebaran ini masih terkendala karena sangat minimnya selebaran/poster yang didapat dari Dinas Kesehatan Kabupaten atau Propinsi  sehingga hanya cukup untuk di Puskesmas dan sekitarnya. Sedangkan untuk mencetak sendiri, Puskesmas tidak punya dana. Dengan demikian, penyebaran informasi kesehatan melalui selebaran/poster ini belum mencapai tujuan yang diinginkan.
Guna mengenalkan Puskesmas Onembute ke dunia luar, pada bulan Oktober 2010 telah dibuat website Puskesmas Onembute berupa web blog yang beralamat di http://pkmonembute.blogspot.com. Pembuat dan admin web site ini adalah Kepala Puskesmas Onembute.

b.    Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana bertujuan untuk meningkatkan pemeliharaan kesehatan ibu dan anak serta peningkatan kesejahteraan keluarga. Sasaran yang hendak dicapai adalah tersedianya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang didukung oleh peran serta masyarakat dengan perhatian utama ditujukan pada pengembangan upaya kesehatan yang mempunyai daya ungkit tinggi terhadap peningkatan derajat kesehatan.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1)  Pemeriksaan ibu hamil
2)  Pertolongan persalinan oleh Bidan atau tenaga kesehatan lainnya yang berkompetensi kebidanan
3)  Deteksi dan rujukan ibu hamil resiko tinggi
4)  Pemberian tablet tambah darah ( Fe )
5)  Pelayanan Keluarga Berencana ( KB )

c.    Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat bertujuan untuk meningkatkan status gizi pada masa pertumbuhan yang sasarannya adalah peningkatan status gizi bayi dan balita. Peningkatan status gizi ditandai dengan desa bebas rawan gizi. Pelayanan yang diberikan dalam kegiatan Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat adalah :
1)     Pemantauan Pertumbuhan Balita
2)     Pemberian Kapsul Vitamin A
3)     Pemberian MP-ASI
4)     PMT – Penyuluhan

d.    Upaya Kesehatan Lingkungan
Program Upaya Kesehatan Lingkungan bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat agar mampu melindungi masyarakat dari ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan sehingga tercapai derajat kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat yang optimal. Sasaran yang hendak dicapai melalui program ini adalah meningkatnya mutu lingkungan hidup serta kemauan dan kemampuan individu, keluarga dan masyarakat serta pemerintah dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang berwawasan kesehatan.
Kegiatan yang telah dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut di atas yaitu :
1)  Inspeksi Sarana Air Bersih
2)  Inspeksi Tempat Pengolahan dan Penjualan Makanan – Minuman
3)  Inspeksi Tempat-tempat Umum
4)  Pemantauan Jentik Berkala
5)  Pendataan dan Pembinaan Rumah Sehat

e.    Upaya Pengendalian Penyakit
Upaya Pengendalian Penyakit bertujuan untuk secara dini mencegah terjadinya suatu penyakit. Upaya ini dilakukan dengan pemberian ketahanan tubuh sejak usia dini maupun pada ibu hamil, serta pengendalian vektor.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya Pencegahan dan Penyakit adalah :
1)     Imunisasi Bayi untuk mencapai desa UCI
2)     Imunisasi Wanita Usia Subur
3)     Imunisasi Anak Sekolah melalui BIAS
4)     Imunisasi Ibu Hamil
5)     Pemantauan Jentik Berkala
6)     Abatisasi

f.     Upaya Pengobatan.
Upaya Pengobatan merupakan penyembuhan dan pemulihan seseorang dari suatu penyakit. Pelayanan pengobatan dilaksanakan di Puskesmas, Pustu, Polindes. Ini sejalan dengan tujuan peningkatan jangkauan dan pemerataan pelayanan dimana fasilitas pelayanan kesehatan telah tersebar sampai di desa-desa sehingga masyarakat tidak perlu lagi mengeluarkan biaya yang besar untuk menjangkau fasilitas kesehatan.

2.    UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN
Upaya Kesehatan Pengembangan merupakan upaya kesehatan pilihan sesuai kebutuhan dan kondisi tiap-tiap wilayah. Dalam upaya pengembangan ini Puskesmas Onembute menetapkan 2 ( dua ) upaya yang dijalankan yakni :
a.  Upaya Kesehatan Kerja
b.  Upaya Kesehatan Sekolah

a.    Upaya Kesehatan Kerja
Upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja merupakan upaya yang dilakukan pekerja untuk mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan dan keselamtan kerja yang berkaitan dengan pekerjaannya.
Tujuan dari Upaya Kesehatan Kerja adalah :
1)     Meningkatnya derajat kesehatan dan kualitas hidup pekerja.
2)  Meningkatnya pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran masyarakat terhadap Kesehatan individu
3)     Meningkatnya upaya untuk mencegah gangguan akibat kerja
4)  Terdeteksi dan tertanggulanginya masalah kesehatan pekerja secara dini.
Sasaran dari upaya kesehatan kerja  ini adalah masyarakat pekerja pada bangsal batu bata.

b.    Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektor dalam rangka meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Usaha Kesehatan Sekolah tidak terlepas dari Trias UKS yang meliputi :
1)    Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan
2)    Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
3)    Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat.
Usaha ini dijalankan oleh pihak sekolah dengan Puskesmas sebagai pembina. Namun hingga saat ini Usaha Kesehatan Sekolah di Kecamatan Onembute belum menunjukkan perkembangan yang berarti. Perhatian dari Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe juga dirasakan sangat kurang. Sementara di tingkat Puskesmas, tidak/belum ada petugas yang cukup mampu untuk melaksanakan pembinaan dikarenakan kurangnya pengetahuan akan program ini. Disamping itu, di tingkat sekolah pun tidak mempunyai guru yang sudah dilatih program UKS.         Hal yang dapat dilakukan hanya mempertahankan apa yang selama ini sudah dilakukan yaitu :
-       Pendidikan Kesehatan yang dipadukan dalam pelajaran Penjaskes
-       Penggalangan Dana Sehat.
Selain itu, UPTD Puskesmas Kecamatan Onembute juga telah melaksanakan upaya – upaya ”terobosan” yang mendorong kemandirian Sekolah untuk “hidup dalam lingkungan sehat” dan siswanya “berperilaku hidup sehat” pula,  sehingga dengan demikian  maka ada 2 ( dua ) program prioritas Puskesmas dalam program UKS ini yaitu meningkatkan “Perilaku Hidup Sehat dan Menciptakan Lingkungan Sekolah yang Sehat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar